KD 3.7. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
-
Modul KD 3.7. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
A. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1. Menjelaskan Pengertian Biaya Produksi
3.7.2. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
C. Materi Pokok
Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan.
Teori Biaya Produksi Oleh Adam Smith
Lakukan Perhitungan dan Kontrol Biaya Produksi.
Berikut akan diberikan contoh-contoh perhitungan dalam menghitung biaya produksi. Diantaranya adalah analisa biaya produksi serta laporan biaya produksi.
1) Analisa Biaya Produksi
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.
1. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.
2. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
3. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
4. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
5. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
2) Buat Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu :
1. Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode.
2. Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
3. Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang telah selesai diproduksi.
-
BUATLAH RANGKUMAN MODUL 3.7
-
Modul 3.7.2. Menghitung Biaya produksi
Biaya produksi adalah modal atau dana yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan dalam membuat suatu produk atau jasa. Perhitungan production cost atau biaya produksi nantinya menjadi acuan bagi perusahaan sebelum menentukan harga jual.
Secara sederhana, biaya produksi adalah akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk. Dengan kata lain, total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi disebut biaya produksi. Menurut Kuswadi (2005), pengertian biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan.
Biaya produksi ini mencakup berbagai biaya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik. Dengan demikian, pengertian biaya produksi adalah ongkos produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang atau produk jadi, sampai barang tersebut siap dipasarkan atau dijual.
Jenis biaya produksi,
secara umum ada 5 jenis biaya produksi yang dikenal untuk mengakumulasikan pengeluaran saat pengelolaan barang. Berikut jenis-jenis biaya produksi yang ada di perusahaan manufaktur:
1. Biaya tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami perubahan, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan maupun penurunan. Jenis biaya yang satu ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa dianggarkan secara tepat. Unsur biaya tetap mempunyai jumlah nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa meningkatkan output.
2. Biaya variabel (Variabel Cost) Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung pada output. Semakin tinggi produksi barang, maka biaya variabel juga akan meningkat. Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.
3. Biaya rata-rata (Average Cost) Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya. Biaya produksi per unit akan diketahui dengan cara memperhitungkan average cost ini. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan persentase laba yang ingin dicapai dari biaya rata-rata tersebut. Biaya rata-rata akan dibandingkan dengan biaya tetap saat mengambil keputusan produksi.
4. Biaya marginal Biaya marginal adalah pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui jumlah output maksimal yang bisa didapatkan selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal. Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan juga bisa mengaitkan fixed cost dengan biaya marginal saat akan memproduksi output tambahan.
5. Biaya total. Biaya total adalah biaya yang diperoleh dari penggabungan variabel cost dan fixed cost. Biaya total ini akan menjadi informasi mengenai jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi. Biaya total baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan sudah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa segera dilaporkan.
Pengertian biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa (Freepik)
Unsur biaya produksi
Adapun unsur biaya adalah mencakup tiga hal yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Ketiga unsur ini mendorong terbentuknya harga pokok barang jadi saat akhir periode akuntansi.
1. Bahan baku Biaya bahan baku atau direct material biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi. Biaya bahan baku umumnya bersentuhan langsung dengan produk yang akan diproduksi dan nominal yang timbul cenderung mudah ditelusuri.
2. Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja. Dengan kata lain, biaya tenaga kerja adalah berupa upah, tunjangan dan asuransi yang dibayarkan kepada pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses memproduksi barang atau jasa.
3. Biaya biaya overhead Sementara biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya overhead ini tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, namun membantu kelancaran proses produksi. Contohnya biaya utilitas pabrik, sewa gedung dan tanah, depresiasi mesin.
Contoh biaya produksi
Berikut adalah contoh biaya produksi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan. Perusahaan A memproduksi roti dengan output barang jadi sebesar 4.000 box selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi roti selama satu bulan: Biaya pembelian Bahan Baku: Rp 11.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.500.000 Biaya Upah Satpam Pabrik: Rp 2.000.000 (hanya selama proses produksi) Biaya Sewa Pabrik: Rp 1.500.000 Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 bungkus roti adalah Rp 18.000.000.
Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk.
Perhitungannya adalah Rp 18.000.000 dibagi Rp 4.000 = Rp 4.500. Jadi total biaya produksi per unit dari PT A adalah Rp 4.500
Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara menghitung biaya produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan. Pada produk ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40 persen dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp 4.500 + (40 persen x Rp 4.500) = Rp 6.300.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pengertian biaya produksi, jenis, contoh, dan cara menghitungnya.